Penjualan 1unit Smartphone via online, Lazada butuh waktu 1,5 bulan
(Sebuah Fenomena Bisnis E-Comerce Indonesia)
Pengalaman pahit dan kecewa yang mendalam menimpa saya selaku Pembeli. Tanggal 3 Juli 2015 saya membeli 1 Unit Smartphone dan sudah bersahaja saya mengatur waktu dengan melakukan pemesanan lebih cepat sebelum suasana kesibukan lebaran Idul Fitri tiba, yaitu waktu lebih kurang 14 hari sebelum lebaran saya perkirakan pesanan barang saya tersebut akan tiba 3-4 hari sebelum lebaran barang saya sudah tiba ditempat.
Terobsesi akan sebuah tagline atau "rayuan" Lazada yaitu : "belanja semudah memutar jari, anti ribet dan jaminan pengiriman barang 14 hari". Saya pun terlanjur yakin dengan Lazada karena saya menganggap mereka sudah berpengalaman dan berkelas Internasional. Begitu juga dengan Layanan Jasa kurir JNE, yang notabene pengiriman barang dengan jasa armada pesawat, banyak counter sampai ke pelosok, armada Mobil Box pun untuk mengantar barang ke alamat pemesan juga sungguh tidak meragukan.
Tapi alhasil, rencana dan niat baik saya untuk menghadiahkan 1 (unit) Smartphone murahan untuk anak saya sebagai penghargaan dan support atas prestasi studinya telah tamat lulus SMP dan akan masuk sekolah lanjutan SMU.
Smartphone sebagai hadiah Lebaran Idul Fitri untuk anak saya buyar. Situasi menjelang lebaran seharusnya mengurusi urusan lainnya yang lebih penting, tapi situasi saya malah berubah jadi ribet dan menyusahkan akibat pelayanan Jasa JNE yang tidak bertanggung jawab. Seharusnya JNE selaku jasa kurir harus lebih disiplin dan memberi layanan prima kepada klien, karena jasa/ongkos kirim sudah dikeluarkan dimuka bersamaan transfer pemesanan barang. Lagian apa yang membanggakan Brands atau Lembaga ataupun Profesi anda jika bukan dengan pelayanan tepat waktu, keselamatan barang dan kenyamanan pihak klien yang anda berikan. Menurut saya, jiwa profesional insan pengusaha/pekerja jasa kurir khususnya JNE harus dilatih dan dilakukan pembinaan secara kontinyu. Jika tidak, percuma stiker EXPRESS tertempel pada neonbox kantor dan counter serta armada JNE dimanapun.
Ketidaknyamanan saya alami sejak melakukan pengecekan pada website JNE yang selalu gagal.
Lazada saya akui bekerja cepat dalam memesan barang kepada Penjual di Jogyakarta. Tapi dalam hal memilih jasa kurir seharusnya juga Lazada selektif memilih biro jasa ekspedisi yang punya management bagus, disiplin dan bertanggungjawab.
Apa yang saya alami beserta anak saya yang bersusah payah membuka internet untuk melakukan pengecekan sesuai no resi JNE yang diberikan oleh Lazada itu sudah bisa dijadikan sinyal buruk untuk tidak perlu bekerjasama lagi dengan JNE jika belum melakukan pembenahan. Setiap pagi dan sore kita lakukan pengecekan, tapi selalu keluar kata-kata "data yang anda cari tidak ditemukan". Akhirnya kami mendatangi Kantor JNE Banda Aceh karena pesanan kami sudah memakan waktu sampai 2 minggu belum juga ada kejelasan. Kami tiba di kantor JNE dan salah seorang karyawan kantor JNE langsung meminta no resi kepada saya, kemudian melakukan pengecekan pada komputer kantor mereka, hasilnya mereka menjawab ; "Mohon maaf pak, barang Bapak sudah berada di Counter JNE Jogya sejak pembelian tanggal 3 Juli 2015, tapi belum bisa kami jawab kapan barang Bapak tersebut dikirim ke Banda Aceh".
Kedatangan saya berulang kali ke Kantor JNE sebenarnya tidak perlu, apalagi jasa yang kita bayarkan sudah dua kali lipat dari ongkos Jakarta - Banda Aceh. Biasanya barang dari Jakarta ke Banda Aceh seberat Smartphone dikenakan Rp. 26.000,-. Karena sumber barang dari Jogyakarta, kami dikenakan Rp. 54.000,- sebenarnya Rp.100.000 pun kita bayar kalau JNE tepat waktu. Tapi jangka pengiriman memakan waktu berbulan-bulan seperti ini, terus terang saja saya tidak ikhlas membayar ongkos kepada JNE. Bahkan saya sangat kecewa kepada Lazada karena memilih JNE, atas keterlambatan pengiriman pesanan barang ini, anak saya jauh lebih kecewa dan merasa sudah tidak butuh lagi Smartphone tersebut karena ia sudah kembali beraktifitas di pemondokan/asrama.
Kesimpulannya, Belanja Online ternyata belum begitu nyaman dan mendapat layanan prima. Semua pihak yang terlibat dalam bisnis masih harus belajar ekstra untuk mencapai hasil yang sempurna.
Kepada Pihak Lazada atau Pihak Penjual barang, saya menyarankan untuk melakukan pemutusan hubungan sementara dengan JNE mengingat sangat banyak keluhan keterlambatan dikeluhkan oleh pemesan, kita sama-sama mengetahui situasi tersebut pada komentar beragam pada postingan "Fanspage Facebook Lazada.co.id"
Saya juga menyampaikan keluhan kepada admin fanspage fb Lazada pada hari jumat tanggal 7 Agustus 2015 (tepat sebulan masa tunggu saya), admin berjanji segera meneruskan kepada pihak terkait.
Tetapi sampai hari ini tanggal 12 Agustus 2015 saya belum juga mendapat kabar dari Jasa Kurir terkait untuk keberadaan barang saya tersebut.
Tuntutan Tindak Pidana Ringan
Pengembalian barang karena keterlambatan pengiriman rencana akan saya lakukan karena ;
1). Tujuan pembelian barang untuk pemberian hadiah kepada anak saya saat lebaran idul fitri sudah tidak bisa terpenuhi.
2). Saya tidak meminta uang sanksi atau ganti rugi lain yang bukan hak saya, saya hanya akan bertindak dalam koridor peraturan dan kebiasaan yang berlaku.
3). Membuat rasa tidak nyaman oleh Pedagang terhadap pelanggan/klien anda, itu dapat dituntut dengan Pidana Tentang perlindungan Konsumen dan tindak pidana ringan karena perbuatan tidak menyenangkan.
Kepada masyarakat yang membaca artikel blog saya ini mungkin bisa menjadi pengetahuan dan lmenjadi pertimbangan dalam berbelanja online kedepan. Silahkan share kepada sahabat, teman dan keluarga anda untuk mengingatkan dalam berbelanja online untuk tetap berhati-hati dan jeli dalam memilih Jasa Toko online maupun Jasa Ekpedisi. Semua toko online memuji diri mereka sebagai solusi belanja mudah, murah dan anti ribet. Dan semua jasa kurir pasti membual dengan jaminan paket kiriman : "kiriman satu hari", "kiriman satu malam", "kiriman kilat", express++, bahkan ada jasa kurir sudah menggunakan pesawat sendiri untuk pengiriman barang (pesawat cargo)